November 2024

Repetisi: 5 Rahasia untuk Belajar Lebih Cerdas

Contohnya sederhana, membereskan tempat tidur setelah bangun, menggosok gigi, atau membuat to-do list setiap pagi. Bahkan, kegiatan lainnya yang dilakukan dengan cara dan kemampuan yang sama setiap hari pun masuk kategori repetisi.

Nggak heran kalau banyak yang merasa bosan. Tapi, repetisi itu nggak selalu buruk. Di situasi tertentu, justru hal ini punya manfaat besar, terutama kalau kamu lagi belajar sesuatu yang baru.

Skill baru, pengetahuan baru, bahkan kebiasaan baru nggak mungkin tercipta tanpa pengulangan. Yuk, intip 5 manfaat repetisi yang bisa bantu kamu makin jago belajar!

Manfaat Repetisi dalam Belajar Hal Baru

source: pexels.com

1. Bikin Otak Lebih Mudah Mengingat

Repetisi itu ibarat shortcut untuk daya ingat. Dengan terus mengulang informasi, otak kita membangun koneksi saraf yang makin kuat. Makanya, semakin sering kamu mengulang sesuatu, semakin mudah hal itu melekat di ingatan.

Pernah dengar ungkapan “repetition is the mother of retention”? Ini berarti semakin sering bertemu informasi yang sama, otak kita makin mudah mengingatnya.

2. Tingkatkan Kemampuan Sampai Level Jago

Pengen mahir di suatu bidang? Repetisi adalah kuncinya. Latihan berulang-ulang nggak cuma bikin pemahaman makin kuat, tapi juga jadi pondasi buat belajar hal-hal baru. Dengan terus mencoba, makin dekat dengan level “pro”.

3. Bikin Proses Jadi Lancar, Tanpa Beban

Kalau kita lagi belajar bahasa, repetisi adalah cara terbaik untuk memperlancar belajar dan percaya diri. Contohnya, dengan terus latihan bicara atau menulis, kita jadi makin terbiasa, bahkan nggak perlu berpikir keras ketika mempraktikkannya.

Lama-lama, kesalahan yang dilakukan bakal berkurang, dan proses belajar terasa lebih natural. Nggak ribet, kan?

4. Bangun Kebiasaan Belajar yang Konsisten

Repetisi juga bantu menciptakan rutinitas belajar yang teratur. Misalnya, kita selalu belajar di waktu yang sama setiap hari. Kebiasaan ini bikin kamu lebih disiplin dan fokus.

Seiring waktu, pola belajar yang konsisten ini jadi fondasi buat menciptakan motivasi dan keterlibatan yang lebih besar dalam proses belajarmu.

5. Bikin Lebih Percaya Diri

Melihat progres dari hasil repetisi itu rasanya memuaskan banget. Tiap langkah kecil yang kamu capai adalah bukti nyata dari usahamu.

Rasa puas ini jadi motivasi ekstra buat terus belajar. Bonusnya? Kamu melatih pola pikir yang lebih fokus ke pencapaian jangka panjang, yang bikin kepercayaan dirimu makin meningkat.

Kesimpulan

Repetisi memang kadang bikin bosan, tapi hasilnya luar biasa. Dengan pengulangan yang konsisten, kamu bisa lebih mudah mengingat, menguasai keterampilan, dan menciptakan kebiasaan positif. Plus, progres yang kamu lihat bakal bikin kamu lebih percaya diri dan semangat buat terus berkembang.

Jadi, jangan ragu buat terus mengulang! Karena di setiap repetisi, ada peluang buat jadi versi terbaik dari dirimu.

Repetisi: 5 Rahasia untuk Belajar Lebih Cerdas Read More »

Friday Sharing: Perspektif tentang Repetisi dan Iterasi

Repetisi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan secara berulang dengan cara yang sama. Tanpa disadari, banyak dari kita telah melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah rutinitas seperti bangun pagi, menggosok gigi, sarapan, lalu melanjutkan aktivitas harian.

Kegiatan repetisi cenderung mendorong kita untuk melakukan berbagai hal dengan pola yang serupa. Misalnya, menggosok gigi dilakukan dengan gerakan dari atas ke bawah, berkendara melibatkan kendali setir dan pedal gas, serta aktivitas lain yang dilakukan dengan cara yang tetap.

Repetisi membantu menciptakan kebiasaan, tetapi sering kali tidak memunculkan inovasi atau perubahan signifikan.

Berbeda dengan repetisi, iterasi mengacu pada pengulangan proses yang berfokus pada perbaikan dan inovasi. Iterasi melibatkan evaluasi terhadap langkah sebelumnya untuk menemukan cara yang lebih baik, efisien, atau efektif.

Iterasi menuntut kita untuk mengembangkan pola pikir reflektif dan adaptif. Alih-alih hanya mengulangi pola yang sama, iterasi bertujuan memperbaiki proses pengulangan agar hasil yang diperoleh menjadi lebih optimal.

source: pexels.com

Repetisi berfokus pada konsistensi dalam melakukan tugas yang sama secara berulang. Cara ini sangat membantu dalam membangun keterampilan dasar pada suatu aktivitas. Sebagai contoh, saat seseorang belajar bermain drum untuk pertama kali, ia perlu mengulang gerakan memukul drum dengan stik secara terus-menerus.

Dalam konteks belajar, repetisi sangat bermanfaat untuk membangun konsistensi. Contohnya, belajar setiap pukul 7 pagi dan mengulanginya lagi pada pukul 7 malam menciptakan rutinitas yang mendukung disiplin dan keberlanjutan. Konsistensi ini adalah hasil positif dari proses pengulangan yang dilakukan secara terus-menerus.

Namun, meskipun memiliki banyak manfaat, repetisi juga seperti pisau bermata dua. Terlalu banyak melakukan repetisi dengan cara yang sama dapat menyebabkan stagnasi dalam proses perkembangan.

Stagnasi ini terjadi karena pengulangan yang terus dilakukan tanpa perubahan metode atau hasil. Akibatnya, kemajuan menjadi terhambat karena kurangnya tantangan atau rangsangan baru. Hal ini pada akhirnya dapat memperlambat pembentukan dan pertumbuhan neuron di otak, yang berdampak negatif pada kemampuan untuk terus belajar dan berkembang.

created by bing image creator
prompt: Animation of a woman studying in a very cozy coffee shop.

Berbeda dengan repetisi yang mengulang hal yang sama tanpa perubahan, iterasi adalah proses pengulangan yang bertujuan untuk membuat sesuatu lebih baik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), iterasi berarti perulangan. Namun, iterasi tidak hanya mengulang, tetapi juga memperbaiki proses di setiap siklusnya.

Contohnya, seorang siswa yang belajar setiap pukul 7 pagi dengan metode yang sama, yaitu guru menjelaskan materi setiap hari, lama-lama akan merasa bosan. Dengan iterasi, cara belajar ini bisa diubah. Siswa bisa memulai dengan mempresentasikan materi terlebih dahulu, kemudian berdiskusi dengan teman-temannya, dan di akhir sesi guru memberikan penjelasan tambahan. Metode ini membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif.

Iterasi juga digunakan di dunia bisnis, seperti yang dilakukan Elon Musk. Musk menerapkan first principle thinking untuk memperbaiki proses produksi baterai. Alih-alih mengikuti cara lama, ia memecah baterai menjadi komponen dasar dan menemukan cara lebih murah untuk memproduksinya tanpa mengurangi kualitas.

Iterasi membantu kita memperbaiki kesalahan, menyederhanakan proses, dan bekerja lebih efisien. Dengan cara ini, kita bisa menghasilkan solusi yang lebih baik dan inovatif, baik dalam belajar, bekerja, maupun kehidupan sehari-hari.

Iterasi Lebih Penting Dari Repetisi?

Repetisi dan iterasi keduanya sangat penting dalam setiap proses. Repetisi membantu membangun keterampilan dasar yang kuat, sementara iterasi diperlukan untuk mengembangkan keterampilan tersebut agar menjadi lebih baik.

Dalam proses pembelajaran, repetisi sangat diperlukan untuk menguasai hal-hal baru, mulai dari dasar hingga tingkat mahir. Dengan repetisi, kita memperkuat pemahaman dan keterampilan dasar. Setelah itu, iterasi memungkinkan kita untuk menciptakan solusi baru, mengasah keterampilan lebih lanjut, dan menyederhanakan proses agar lebih efektif.

Namun, dalam jangka panjang, iterasi menjadi lebih penting daripada repetisi. Meskipun repetisi tetap dibutuhkan untuk memperkuat dasar-dasar, iterasi diperlukan untuk mendorong kemajuan dan inovasi. Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan antara repetisi dan iterasi.

Terimakasih telah membaca.

Friday Sharing: Perspektif tentang Repetisi dan Iterasi Read More »

Scroll to Top